Normalisasi
·
Definisi Normalisasi
berdasarkan nota diatas, dapat dibentuk tabel unnormalization dengan memasukkan semua atribut yang ada pada nota, tanpa mengindahkan aturan-aturan dalam basis data. dalam tabel ini, masih banyak kolom yang kosong.
- Bentuk First Norm Form (1NF)
setelah bentuk un-normalization terbentuk, langkah selanjutnya adalah melengkapi nilai-nilai dalam atribut yang masih kosong.
- Bentuk Second Norm Form (2NF)
jika bentuk 1NF telah terpenuhi, kita bisa melanjutkan dengan memecah tabel pada 1NF menjadi dua tabel. kenapa hanya dua tabel?
kalau diperhatikan, pada tabel 1NF hanya ada dua atribut yang memungkinkan untuk dijadikan suatu primary key, yaitu id_transaksi dan id_barang.
semua atribut yang dirasa memiliki ketergantungan dengan id_barang dimasukkan dalam tabel barang. sedangkan atribut sisa, atau lebih tepatnya memiliki ketergantungan terhadap tabel transaksi dimasukkan dalam tabel transaksi.
Kesimpulan :
Normalisasi adalah suatu teknik yang membentuk, memecah, mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam data base. Permasalahan yang dimaksukan disini bisa jadi berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi pengolahan.
Langkah-langkah Normalisasi :
a. Un-Normalization
b. 1NF (first norm form)
c. 2NF (second norm form)
d. 3NF (third norm form)
e. BCNF (Boyce Codd norm form)
f. 4NF (forth norm form)
g. 5NF (fifth norm form)
h. DKNF (domain key norm form)
Namun pada umumnya, normalisasi hanya sampai kepada tahap 3NF, begitupun dalam kasus seperti tugas diatas..
normalisasi kasus diatas dapat diselesaikan / terbentuk tabel normal ketika sampai pada tahap ke 3NF.
Manfaat bagi pembaca :
Semoga postingan ini bisa dijadikan referensi dalam mempelajari normalisasi,,
Dan juga dapat membantu pembaca dalam menambah pemahaman lebih lanjut tentang normalisasi.
Kritik dan Saran
manusia adalah tempatnya lupa, salah dan khilaf,
apabila terdapat kesalahan, mohon komentarnya ya...
kan masih belajar :-D
Daftar pustaka :
Sutanta, edhy . 2004. Sistem basis Data Ed.I . Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
http://thedawak.files.wordpress.com/2011/05/normalisasi-database.docx
Normalisasi dapat diartikan sebagai suatu
teknik yang menstrukturkan/ memecah/ mendekomposisi data dalam cara-cara
tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam bais data.
Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan
(anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan
inefisiensi pengolahan.
Proses normalisasi dikatakan akan
menghasilkan relasi yang optimal, yaitu:
1.
Memiliki struktur record
yang konsisten secara logik.
3.
Memiliki struktur record
yang sederhana dalam pemeliharaan.
4.
Memiliki struktur record
yang mudah untuk ditampilkan kembali untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
5.
Minimalisasi kerangkapan
data guna meningkatkan kinerja sistem.
·
Level Normalisasi
Teori normalisasi dibangun menurut konsep
level normalisasi. Bentuk normal suatu relasi dijelaskan berdasarkan kriteria
tertentu pada bentuk normal. Berikut level-level normalisasi sekaligus
penjelasannya.
1.
Relasi bentuk tidak
normal (Un Normalized Form/ UNF)
Relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam definisi basis
data dan karakteristik RDBM akan menghasilkan relasi UNF.
Kriteria relasi UNF :
-
Jika relasi mempunyai
bentuk non flat file (terjadi akibat data yang disimpan sesuai dengan
kedatangannya, sehingga tidak memiliki struktur yang sama/ tertentu, terjadi
duplikasi atau bahkan tidak lengkap).
-
Jika relasi memuat set
atribut berulang (non single value).
-
Jika relasi memuat atribut
non atomic value).
2.
Relasi bentuk normal
pertama (First Norm Form/ 1NF)
Kriteria relasi bentuk 1NF :
-
Jika seluruh atribut dalam
relasi bernilai atomik 9atomic value).
-
Jika seluruh atribut dalam
relasi bernilai tunggal (single value).
-
Jika relasi tidak memuat
set atribut berulang.
-
Jika semua record mempunyai
sejumlah atribut yang sama.
Permasalahan dalam 1NF :
-
Tidak dapat menyisipkan
informasi parsial.
-
Terhapusnya informasi
ketika menghapus sebuah record.
-
Pembaharuan atribut non
kunci mengakibatkan sejumlah record harus diperbaharui.
Untuk mengubah relasi UNF menjadi 1NF, dapat dilakukan dengan cara
berikut ini:
-
Melengkapi nilai-nilai
dalam atribut.
-
Mengubah struktur relasi.
3.
Bentuk normal kedua
(Second Norm Form/ 2NF)
Kriteria 2NF :
-
Jika memenuhi kriteria 1NF.
-
Jika semua atribut non
kunci FD pada PK.
Permasalahan dalam 2NF :
-
Kerangkapan data (data
redudancy).
-
Pembaharuan yang tidak
benar dapat menimbulkan inkonsistensi data (data inconsisytency).
-
Proses pembaharuan data
tidak efisien.
-
Penyimpangan/ permaslah
pada saat penyisipan, penghapusan dan pembaharuan.
Relasi 2NF menuntut telah didenifikasikan atribut PK
dalam relasi.
Untuk mengubah 1NF menjadi 2NF :
-
Identifikasikan FD relasi
1NF (jika perlu gambarlah diagran ketergantungan datanya.
-
Berdasarkan relasi
tersebut, dekomposisi relasi 1NF menjadi relasi-relasi baru sesuai FD-nya. Jika
menggunakan diagram, maka simpul-simpul yang berada pada puncak diagran
ketergantungan data bertindak sebagai PK pada relasi baru.
4.
Bentuk normal ketiga
(Third Norm Form/ 3NF)
Kriteria 3NF :
-
Jika memnuhi kriteria 2NF.
-
Jika setiap atribut non
kunci tidak TDF (nontransitive depedency) terhadap PK.
Permaslahan dalam 3NF :
-
Keberadaan penentu yang
tidak merupakan bagian dari PK menghasilkan duplikasi rinci data pada atribut
yang berfungsi sebagai FK (duplikasi berbeda dengan kerangkapan data loh ya J ).
Untuk mengubah 2NF menjadi 3NF :
-
Identifikasikan TDF relasi
2NF.
-
Berdasarkan informasi
tersebut, dekomposisi relasi 2NF menjadi relasi-relasi baru sesuai TDF nya.
5.
Bentuk normal Boyce-Cood
(Boyce-Cood Norm Form/ BCNF)
Bentuk normal BCNF dikemukakan oleh R.F. Boyce dan E.F. Codd.
Kriterian BCNF :
-
Jika memenuh kriteria 3NF.
-
Jika semua atribut penentu
(determinan) merupakan CK.
6.
Bentuk normal
keempat (Forth Norm Form/ 4NF)
Kriteria 4NF :
-
Jika memnuhi kriteria BCNF.
-
Jika setiap atribut
didalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai, maksudnya bahwa
semua atribut yang mengalami ketergantungan pada banyak nilai adalah bergantung
secara fungsional (functionally dependency).
7.
Bentuk norml kelima
(Fifth Norm Form/ 5NF)
Kriteria 5NF :
-
Jika kerelasian antar data
dalam relasi tersebut tidak dapat direkontruksi dari struktur relasi yang
memuat atribut yang lebih sedikit.
8.
Bentuk normal kunci
domain (Domain Key Norm Form/ DKNF)
Kriteria DKNF :
-
Jika setiap batasan dapat
disimpulkan secara sederhana dengan mengetahui sekumpulan nama atribut dan
domainnya selama menggunakan atribut pada kuncinya. Bentuk ini sangat spesifik,
artinya tidak semua relasi dapat mencapai level ini.
Umumnya rancangan relasi dalam basis data telah optimal jika memenuhi
kriteria bentuk 3NF. Level normalisasi ditentukan berdasarkan kriteria bentuk
normal, bukan banyaknya langkah
menstrukturkn/ dekomposisi/ pemecahan sebuah relasi.
·
Efek Normalisasi
Penerapan Normalisasi mengakibatkan efek
samping yang tidak diharapkan, yaitu :
a.
Proses dekomposisi relasi
akan mengakibatkan munculnya duplikasi rinci data pada atribut kunci tamu
(foreign key)
b.
Dekomposisi relasi membuka
kemungkinan tidak terpenuhinya integritas referensial dalam basis data.
c.
Dekomposisi relasi akan
menghasilkan semakin banyak jumlah relawan baru, sehingga mengakibatkan
inefisiensi proses menampilkan kembali data-data dari dalam basis data.
d.
Adanya batasan penerapan
pada beberapa DBMS untuk ukuran komputer pribadi/ PC, berkaitan dengan batas
maksimal relasi yang dapat dibuka secara bersamaan.
Tugas Rumah
Berdasarkan nota dibawah ini, buatlah bentuk normalisasinya!
Berdasarkan nota dibawah ini, buatlah bentuk normalisasinya!
Penyelesaian :
- Bentuk Un-Normalizationberdasarkan nota diatas, dapat dibentuk tabel unnormalization dengan memasukkan semua atribut yang ada pada nota, tanpa mengindahkan aturan-aturan dalam basis data. dalam tabel ini, masih banyak kolom yang kosong.
- Bentuk First Norm Form (1NF)
setelah bentuk un-normalization terbentuk, langkah selanjutnya adalah melengkapi nilai-nilai dalam atribut yang masih kosong.
- Bentuk Second Norm Form (2NF)
jika bentuk 1NF telah terpenuhi, kita bisa melanjutkan dengan memecah tabel pada 1NF menjadi dua tabel. kenapa hanya dua tabel?
kalau diperhatikan, pada tabel 1NF hanya ada dua atribut yang memungkinkan untuk dijadikan suatu primary key, yaitu id_transaksi dan id_barang.
semua atribut yang dirasa memiliki ketergantungan dengan id_barang dimasukkan dalam tabel barang. sedangkan atribut sisa, atau lebih tepatnya memiliki ketergantungan terhadap tabel transaksi dimasukkan dalam tabel transaksi.
- Bentuk Third Norm Form (3NF)
permaslahan dalam 3NF adalah keberadaan penentu yang tidak merupakan primary key menghasilkan duplikasi rinci data pada atribut yang berfungsi sebagai foreign key (ingat!!.. duplikasi berbeda dengan kerangkapan data).
dalam kasus ini, tabel transaksi dipecah lagi menjadi tabel. Secara keseluruhan dalam 3NF dapat dibentuk menjadi enam tabel, yaitu tabel barang, tabel pelanggan, tabel admin, tabel diskon, tabel transaksi, dan yang terakhir adalah tabel transaksi barang.
kenapa harus ada tabel transaksi barang?
apa bedanya dengan tabel transaksi?
jawabannya adalah...
pada tabel transaksi, tabel ini hanya bisa melakukan sekali transaksi dengan id_transaksi yang sama. dalam tabel transaksi tidak ada rincian nama-nama barang. sedangkan pada tabel transaksi barang ada atribut id_barang, jadi dalam tabel transaksi barang itu dimungkinkan ada beberapa id_transaksi yang sama. tapi terdapat rincian id_barang yang terlibat transaksi.
oiya,, dalam 3NF.. antar entitas harus sudah direlasikan.. seperti terlihat dalam gambar diatas.Kesimpulan :
Normalisasi adalah suatu teknik yang membentuk, memecah, mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam data base. Permasalahan yang dimaksukan disini bisa jadi berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi pengolahan.
Langkah-langkah Normalisasi :
a. Un-Normalization
b. 1NF (first norm form)
c. 2NF (second norm form)
d. 3NF (third norm form)
e. BCNF (Boyce Codd norm form)
f. 4NF (forth norm form)
g. 5NF (fifth norm form)
h. DKNF (domain key norm form)
Namun pada umumnya, normalisasi hanya sampai kepada tahap 3NF, begitupun dalam kasus seperti tugas diatas..
normalisasi kasus diatas dapat diselesaikan / terbentuk tabel normal ketika sampai pada tahap ke 3NF.
Manfaat bagi pembaca :
Semoga postingan ini bisa dijadikan referensi dalam mempelajari normalisasi,,
Dan juga dapat membantu pembaca dalam menambah pemahaman lebih lanjut tentang normalisasi.
Kritik dan Saran
manusia adalah tempatnya lupa, salah dan khilaf,
apabila terdapat kesalahan, mohon komentarnya ya...
kan masih belajar :-D
Daftar pustaka :
Sutanta, edhy . 2004. Sistem basis Data Ed.I . Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
http://thedawak.files.wordpress.com/2011/05/normalisasi-database.docx
Thx info nya gan:)
BalasHapusMy blog